PERINTAH
Tiberias received a special commission from the Lord Jesus to reveal the power and significance of the Holy Communion and the Anointing Oil. We have witnessed hundreds of thousands of people received great power, blessings and abundant life through the bread, wine and oil, and it is our joy and privilege to welcome you to receive the promises of God in the bread, wine and oil.
We pray that in these last days, through the bread, wine and oil, we are sanctified, restored, healed, perfected, and sealed as a citizen of the Kingdom of Heaven, perfectly preserved and not harmed nor damaged. Discover the truth of how great the love and goodness of our Father God, He who gave His one and only son, Jesus Christ, so to those who receive Him, have the power and right to become the children of God.
May the Lord Jesus bless you!
Senior Pastors
Pastor Yesaya Pariadji & Pastor Darniaty Pariadji
Sanctified Church, a heart of missions, positioned for the Kingdom of Heaven
OUR STORY
IN THE BEGINNING - Tiberias was founded on 17 August 1990 in Jakarta by Senior Pastors, Pastor Yesaya Pariadji and his wife, Pastor Darniaty Pariadji – which was also the date of Indonesia’s Independence day. Emerged in the year 1986 as a small group founded by Pastor Darniaty Pariadji in Jakarta and initially attended by 6 people. The meeting gradually grew to 300 in the same year. In the year 1990, the Church was founded with attendance of more than 7000.
AT PRESENT - Tiberias holds more than 68 mid-week services and 178 sunday services in over 48 locations across Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi. The ministry of the Church has grown to other areas in Indonesia, including Surabaya, Manado, Bandung, Batam, Semarang and Makassar. At present the congregation of the Church has reached hundreds of thousands.
Disalin dari http://tiberias.or.id/perintah pada 11 Juni 2016
Pdt. DR. Yesaya Pariadji
Berasal dari latar belakang bukan orang percaya, yang dalam pendidikan pernah menerima beasiswa di dalam dan luar negeri; dalam karier pernah bekerja di Istana, menjadi chairman bank dan beberapa perusahaan internasional; Pdt. Pariadji telah mengalami kasih karunia Tuhan Secara pribadi.
Pada tahun 1985, ia mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus. Ia diperintahkan Tuhan untuk membaca Alkitab, namun ia menolak. Lalu ia mulai membaca Alkitab sewaktu sakit dan lumpuh, kemudian menerima kesembuhan.
Ia digandeng malaikat ke Sorga dan menerima perintah dari Tuhan Yesus untuk mendirikan Tiberias, Gereja yang besar, penuh kuasa dan mujizat seperti pada zaman Kisah Para Rasul. Ia juga menerima perintah untuk mengembalikan Kuasa Pejamuan Kudus dan Minyak Urapan.
Dalam pelayananannya, banyak jiwa telah mengalami mujizat yaitu kesembuhan dari berbagai penyakit dan kelemahan tubuh, pemulihan dan reses ekonomi, keluarga dan perkawinan yang dpulihkan dserta hidup diubahkan. Termasuk kesaksian dari banyak jiwa yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Disalin dari http://tiberias.or.id/gembala-sidang/1 pada 11 Juni 2016
Pdt. Darniaty Pariadji
Pdt. Darniaty Pariadji berasal dari latar belakang bukan orang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat secara pribadi setelah menerima kesmbuhan dari kelumpuhan pada tahun 1984. Suaminya, Pdt. Pariadji dijumpai Tuhan Yesus pada tahun 1985.
Pdt. Darniaty Pariadji memulai sebuah persekutuan doa pada tahun 1986, yang merupakan cikal bakal berdirinya Tiberias. Ia merupakan sumber kasih dan dukungan bagi Pdt. Pariadji. Kerendahan hati, kehangatan dan kasihnya bagi Bapa dan sesam telah menjamah banyak orang. Mereka dikaruniai empat orang anak beserta empat orang cucu.
Disalin dari http://tiberias.or.id/gembala-sidang/2 pada 11 Juni 2016
Pada foto tampak keluarga Yesaya Pariadji sedang meniup lilin, entah untuk perayaan apa. Foto tersebut diambil dengan screenshot pada http://tiberias.or.id/kehidupan-gereja/1 dan merupakan satu-satunya foto yang ada di halaman tersebut. Kesan yang bisa ditangkap adalah kehidupan gereja tersebut (GTI) dapat diwakili oleh kehidupan keluarga Pariadji.
Pada tanggal 11 Juni 2016 tab "Term of Use" dan "Contact Us" isinya adalah Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. Tab "Privacy Policy" dan "Non Affiliation" (entah ini untuk apa) juga isinya sama saja.Tab JAKARTA, MANADO, SURABAYA, BATAM, SEMARANG, MAKASSAR, BANDUNG ternyata menuju tab "Non Affiliation", apakah artinya cabang-cabang Gereja Tiberias di kota-kota tersebut bukan afiliasi Gereja Tiberias Indonesia?
Apakah anggarannya kurang sehingga pembuatan dan pemeliharaan situs salah satu "gereja" terbesar di Indonesia menjadi asal-asalan dan memalukan?
Yang jelas website resmi ini (http://tiberias.or.id/) kurang terawat. Copyrightnya tahun 2015, infonya tidak update, link banyak yang cacat fungsi, dan tidak pantas untuk organisasi dengan aliran uang (cashflow) yang besar dan sumber daya manusia yang banyak.
Note: seluruh foto adalah screenshot dari situs resmi Gereja Tiberias Indonesia pada tanggal 11 Juni 2016.